apahabar.com, PALEMBANG – Palembang tak ingin kehilangan momentum jadi salah tempat digelarnya Piala Dunia (PD) U-20 di Indonesia, 2021 nanti. Ada 4 tujuan wisata andalan disiapkan.
Lokasinya baik yang baru dibangun, maupun hasil penataan untuk menjaring lebih banyak wisatawan saat gelaran PD U-20 terpusat di Komplek Olaharga Jakabaring.
Empat tujuan wisata itu yakni kawasan Restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro, Pasar Durian Kuto, Taman Publik POM IX, dan Lawang Borotan.
“Kami akan mempersiapkan destinasi wisata sebaik mungkin agar wisatawan yang datang dapat berkunjung kembali ke Kota Palembang,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Palembang Isnaini Madani, Senin (13/7).
Menurutnya penataan destinasi amat penting agar wisatawan dapat menikmati Kota Palembang dari banyak sisi. Tidak hanya keindahan namun utamanya sejarah serta budaya.
Pemkot tidak merasa kesulitan mempersiapkan destinasi tersebut. Pasalnya, mereka telah memiliki pengalaman dari event-event internasional sebelumnya seperti SEA Games 2011 dan Asian Games 2018.
Pasar Durian Kuto, Taman Publik IX dan Lawang Borotan secara fisik sudah selesai. Tinggal penataan.
Sedangkan kawasan Restorasi Sekanak Lambidaro yang menjadi proyek mandatori Kementrian PUPR secara fisik baru menyelesaikan area Sekanak.
Selain empat destinasi tersebut, Dispar Palembang juga akan menambah lokasi serta fitur-fitur swafoto bagi wisatawan. Ini sebagai salah satu prospek menjanjikan untuk menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Masih banyak yang kami siapkan tapi tunggu saja kejutannya,” kata Isnaini.
Namun gelaran piala dunia U-20 yang diperkirakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19 juga mendatangkan persoalan tersendiri.
Lantaran, stigma yang berkembang membuat masyarakat masih takut berwisata. Sehingga pihaknya berupaya memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat.
“Saat ini kami mulai mengecek berbagai lokasi wisata untuk memastikan protokol kesehatan berjalan baik, karena sektor pariwisata dan perhotelan pasca PSBB mulai bergejolak lagi,” jelasnya.(Ant)
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin