apahabar.com, MARABAHAN – Sempat tiga kali ditangguhkan, Barito Kuala akhirnya sudah mulai membangun dinding panjat yang memenuhi standar nasional.
Lokasi pembangunan dinding panjat lead tersebut terletak di samping tribun Lapangan 5 Desember Marabahan. Juga berdekatan dengan dinding boulder sederhana yang terbuat dari rangka dan panel bekas.
“Memang pembangunan dinding panjat sempat ditangguhkan tiga kali berturut-turut. Faktor yang dipertimbangkan adalah ketersediaan anggaran,” ungkap Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola, Gusti Ruspandi, Rabu (4/11).
“Akhirnya walaupun di tengah-tengah pandemi Covid-19, pembangunan fasilitas olahraga panjat tebing tersebut dapat dilakukan. Dijadwalkan pembangunan rampung akhir Desember 2020,” imbuhnya.
Pembangunan dinding panjat ini menggunakan pagu anggaran senilai Rp647 juta. Sesuai dengan rencana, dinding dibangun setinggi 13 meter dan panel fiberglass.
“Tentu kami berbahagia dan mengapresiasi tinggi Pemkab Batola, mengingat dinding panjat itu sudah dinantikan selama bertahun-tahun,” sahut Donny Irwan, Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Batola.
“Kami berharap dinding itu tak sekadar dibangun, tetapi juga berspesifikasi lintasan standar sesuai manual kompetisi FPTI. Standarisasi dinding berarti penting, karena menyangkut keselamatan atlet,” imbuhnya.
Diyakini kehadiran dinding panjat representatif, ikut mendongkrak pamor panjat tebing di masyarakat. Terlebih di Batola, salah satu cabang olahraga ekstrem ini kurang begitu familiar.
“Kami sendiri sudah mulai mendata sejumlah atlet binaan. Namun belum maksimal, seiring peningkatan penyebaran Covid-19,” beber Donny.
“Sebenarnya faktor fasilitas juga mempengaruhi upaya menarik perhatian calon atlet maupun masyarakat. Ke depan kami lebih optimis, terutama setelah dinding yang sedang dibangun itu selesai,” tandasnya.